Rabu, 04 Mei 2011

Omega 3 Ikan Mengurangi Ancaman Sakit Jantung

 Masyarakat di perkotaan terbukti cenderung memiliki pola makan tinggi lemak jenuh tapi rendah lemak tak jenuh. Akibatnya risiko terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi tinggi. Mungkin sudah waktunya diserukan gerakan cinta ikan?
Dari hasil survei Departemen Kesehatan RI terungkap bahwa prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat dan diikuti meningkatnya jumlah kematian.
Sebelumnya prevalensi PJK menempati urutan ke-9 penyakit yang membahayakan serta menempati urutan ke-4 sebagai penyebab kematian. Tapi delapan tahun kemudian (tahun 1980) prevalensi PJK menempati urutan ke-6, serta urutan ke-3 sebagai penyebab kematian.
Bahkan sekarang (tahun 2000-an) sudah dapat dipastikan bahwa penyebab kematian terbesar di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskuler (antara lain PJK) dan degeneratif.
Pola Makan
Hasil survei dan analisa matang Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kecenderungan tersebut bukan hanya akan terjadi di Indonesia atau di negara berkembang yang pembangunannya sangat pesat, tapi juga merupakan masalah serius hampir di semua negara.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya taraf hidup dan sosial ekonomi, yang langsung atau tidak mengubah pola hidup dan terutama pola makan. Bahkan menurut WHO dan Departemen Kesehatan RI, saat ini mungkin hanya 50 persen penduduk Indonesia yang masih mengkonsumsi bahan makanan yang disebut basic four food group seperti buah-buahan, sayuran, padi-padian, daging berlemak rendah, kacang-kacangan dan sejenisnya.
Sedang konsumsi bahan makanan refined food seperti antara lain yang lebih populer disebut fast food yang sangat kaya lemak, ternyata semakin meningkat jumlahnya. Perubahan pola hidup yang langsung dan tidak langsung mengubah pola makan ini merupakan penyebab tingginya peningkatan risiko PJK. Kasus penyakit kardiovaskuler khususnya PJK, prevalensinya jauh lebih tinggi di masyarakat kota dibandingkan pedesaan. Perubahan ini sudah terasa sejak 20 tahun lalu

Ancaman Obesitas
Salah satu akibat pola hidup dan pola makan masyarakat perkotaan adalah obesitas atau kegemukan. Kegemukan tak terkendali merupakan akibat logis dari peningkatan sosial-ekonomi, apalagi kalau sebelumnya serba kekurangan. Memang, ada pula obesitas yang disebabkan oleh faktor lain seperti keturunan.

Obesitas tak terkendali dapat dicontohkan sebagai berikut. Misalnya tinggi badan 160 cm, menurut perhitungan berat maksimumnya hanya (160-100)x1 kg = 60 kg. Namun karena tak terkendali oleh keadaan beratnya melambung menjadi 70 atau 80 kg, bahkan lebih. Kelebihan berat 2 kg saja di bidang kesehatan akan banyak membawa dampak merugikan, apalagi jika kelebihan tersebut di atas 10 kg.

Penderita obesitas mempunyai risiko tinggi penyakit kardiovaskuler. Tapi jangan lupa, mereka yang memiliki pola hidup santai, makan banyak, perokok berat dan tidak mau melakukan olahraga (minimal jalan kaki atau olahraga jantung sehat) mereka pun akan mudah terkena penyakit kardiovaskuler. Penyebabnya antara lain kandungan kolesterol meningkat tinggi. Akibat obesitas ditambah banyak merokok, apalagi menderita diabetes, akan mudah terserang aterosklerosis.

Dari beberapa faktor risiko tinggi yang dapat menyebabkan seseorang terkena PJK , maka pola hidup dan pola makan merupakan faktor risiko penentu. Mungkin sudah waktunya diserukan gerakan cinta ikan?

Omega 3 Tenggiri
Sudah sejak lama diakui para ahli gizi dan kesehatan bahwa pola hidup dan pola makan masyarakat di perkotaan cenderung mengandung lebih banyak lemak jenuh dan semakin kurang lemak tak jenuh.

Ikan merupakan sumber alami asam lemak Omega 3 yaitu EPA dan DHA, yang berfungsi mencegah aterosklerosis (terutama EPA). Keduanya dapat menurunkan secara nyata kadar trigliserida di dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam hati dan jantung.

Kadar asam lemak Omega 3 dalam beberapa jenis ikan laut di perairan Indonesia berkisar antara 0,1 - 0,5 g/100 g daging ikan. Tentu saja ada beberapa jenis ikan lain di luar perairan Indonesia terutama yang hidup di kawasan temperata (bermusim dingin). Seperti ikan sardine dari Jepang memiliki kadar asam lemak Omega 3 sampai 31,174 g/100 g, sedangkan beberapa jenis ikan di perairan Thailand justru memiliki kadar rendah sekitar 0,084 g/ 200 g.

Lingkungan tempat di mana ikan tersebut tumbuh dan berkembang, ternyata sangat berpengaruh terhadap kadar/ kandungan asam lemak Omega 3.

Dari data yang telah dikeluarkan oleh Lembaga Gizi Departemen Kesehatan RI, beberapa jenis ikan laut Indonesia memiliki kandungan asam lemak Omega 3 tinggi (sampai 10,9 g/100 g) seperti ikan sidat, terubuk, tenggiri, kembung, layang, bawal, seren, slengseng, tuna dan sebagainya.

Kamis, 31 Maret 2011

Telur Rendah Kolesterol

Munculnya telur omega-3 dan telur rendah kolesterol menimbulkan minat bagi para konsumen meskipun harganya 2-3 kali lipat. Sebenarnya telur (ayam) merupakan bahan pangan sehat dan bergizi tinggi, namun mengapa masih direkayasa? Menurut daftar komposisi bahan makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI telur mengandung 162 kalori, 12,8g protein, 11,5g lemak, 0,7g karbohidrat, 900 SI vitamin A dan 0,1g vitamin B1.Telur hasil rekayasa ini biasanya dijadikan untuk taktik bisnis belaka. Agar tidak terkecoh, konsumen pun mesti waspada. Lebih-lebih terhadap produk yang tidak disertai daftar kandungan zat makanan. Sebab, secara fisik sulit dibedakan antara telur “biasa” dengan telur hasil rekayaTeknologinya sederhana. Kami hanya memanipulasi pakan yang diberikan pada ayam petelur dengan suplemen omega-3 selama tiga minggu berturut-turut," kata Prof Dr Ir Iman Rahayu Hidayati Susanto MS, di Kampus IPB  Baranagsiang, Bogor, Kamis (19/11).
        Guru besar pakar unggas tersebut,  melakukan penelitiannya bersama Dr Komari, dari Litbang Gizi Departemen Kesehatan Bogor, pada tahun 2005. Formula supleman omega-3 khusus untuk  ayam petelur itu, kini sudah memiliki sertifikat paten dengan nomor  P 0023652.
Supleman omega-3  tersebut, berbahan baku limbah rebusan ikan sardin dan ampas tahu kering. Limbah itu diemulsi dan dispersikan menjadi  ekstrak lemak pekat. Lalu, ekstrak tersebut dicampur ampas tahu yang sudah dihaluskan. Perbandingannya, 1:1.
sa. Warna kuning telur hasil rekayasa yang memang tampak lebih tua daripada telur “biasa” bukan jaminan bahwa telur tersebut berkandungan omega-3.

Jumat, 18 Maret 2011

Kono Mune Ni(Berharap Kau Kembali)

Bokuno kakao ga tsumatte iru,Hurui nikki o huto,Hiraitemiru,Anata no sashin mitsuke,Tayo.
Bokura ga aishiatteta koro,Anata no emi ya odoketa kao,Ima wa mou soba ni inai,Satte shimatta
Nanimo nai...
Anata o aisuru igai....
Naze kounatte shimattano....
Hitorikiri........
Mosi huta.....tabi
Anata o teni iretara
Hanashi wa shinaiyo......
Nido to.....
Anata o wasure rarenai
Itsumo kokoro no naka ni
Arunawa anata no kao dake dakara
Bokuwa negau anata ga
Modotte kite kureru koto
Kono mune ni....

Kamis, 17 Maret 2011

Yang aku tahu tentang kehidupan

Kehidupan adalah sesuatu yang pasti kita jalani dan kita harus manfaatkan kehidupan ini untuk melakukan perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri,orang lain,agama,dan negara.