Kamis, 31 Maret 2011

Telur Rendah Kolesterol

Munculnya telur omega-3 dan telur rendah kolesterol menimbulkan minat bagi para konsumen meskipun harganya 2-3 kali lipat. Sebenarnya telur (ayam) merupakan bahan pangan sehat dan bergizi tinggi, namun mengapa masih direkayasa? Menurut daftar komposisi bahan makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI telur mengandung 162 kalori, 12,8g protein, 11,5g lemak, 0,7g karbohidrat, 900 SI vitamin A dan 0,1g vitamin B1.Telur hasil rekayasa ini biasanya dijadikan untuk taktik bisnis belaka. Agar tidak terkecoh, konsumen pun mesti waspada. Lebih-lebih terhadap produk yang tidak disertai daftar kandungan zat makanan. Sebab, secara fisik sulit dibedakan antara telur “biasa” dengan telur hasil rekayaTeknologinya sederhana. Kami hanya memanipulasi pakan yang diberikan pada ayam petelur dengan suplemen omega-3 selama tiga minggu berturut-turut," kata Prof Dr Ir Iman Rahayu Hidayati Susanto MS, di Kampus IPB  Baranagsiang, Bogor, Kamis (19/11).
        Guru besar pakar unggas tersebut,  melakukan penelitiannya bersama Dr Komari, dari Litbang Gizi Departemen Kesehatan Bogor, pada tahun 2005. Formula supleman omega-3 khusus untuk  ayam petelur itu, kini sudah memiliki sertifikat paten dengan nomor  P 0023652.
Supleman omega-3  tersebut, berbahan baku limbah rebusan ikan sardin dan ampas tahu kering. Limbah itu diemulsi dan dispersikan menjadi  ekstrak lemak pekat. Lalu, ekstrak tersebut dicampur ampas tahu yang sudah dihaluskan. Perbandingannya, 1:1.
sa. Warna kuning telur hasil rekayasa yang memang tampak lebih tua daripada telur “biasa” bukan jaminan bahwa telur tersebut berkandungan omega-3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar